Rabu, 13 April 2011

Sejarah Nama Indonesia

Nama Indonesia berasal dari “Indo” dan “Nesie” (dari bahasa Yunani : Nesos) berarti Kepulauan Hindia. Adapun kata “Nesos” itu hampir berdekatan dengan kata “Nusa” dalam Bahasa Indonesia, yang berarti pulau. Orang pertama yang menggunakan nama Indonesia ialah James Richardson Logan (1869) dalam kumpulan karangannya berjudul “The Indian Archipelago and Eastern Asia” terbit dalam Journal of the Asiatic Society of Bengal (1847-1859). Pertama kali dipakai nama Indonesia pada tahun 1850.
Begitu pula Sir William Edward Maxwell (1897) seorang ahli hukum berkebangsaan Inggris yang menjabat sebagai sekretaris jenderal straits settlements yang kemuduian menjadi gubernur Pantai Mas pernah memakai nama ini di dalam kata pembukaan buku “Penuntun Bahasa-bahasa Melayu” hasil karyanya sendiri. Dalam buku ini ia menulis “The Island of Indonesia.”
Nama Indonesia dipopulerkan oleh Profesor Adolf Bastian (1826-1905) seorang ahli ethnology dan anthropology bangsa Jerman yang pernah menjadi guru besar pada universitas di Berlin dalam ilmu bahasa. Bastian ini pernah menulis sebuah kitab bernama “Indonesian Odder Die Inseln des Malayaschen Archipelago” (1884-1889). Dalam bukunya ini ia menegaskan arti kepulauan ini. Sarjana ini berpendapat bahwa Kepulauan Indonesia meliputi suatu daerah yang sangat luas, di dalamnya termasuk Madagaskar di barat, sampai Pulau Formosa di timur dan dengan Nusantara sebagai pusatnya, adalah merupakan suatu totalitas. Dengan demikian maka sudah sejak tahun 1850 dan 1884 nama Indonesia telah dikenal dalam ilmu pengetahuan Indonesia, terdiri dari kurang-lebih 10.000 pulau, 3.000 pulau diantaranya berpenduduk dan didiami manusia. Luasnya meliputi 1.491.564 km ².
Adapun dalam dunia politik nama Indonesia sudah mulai dipergunakan oleh para mahasiswa kita di Negeri Belanda pada tahun 1922 dengan mendirikan perkumpulan yang bernama Perhimpunan Indonesia. Sesudah itu pada tahun 1927 Ir. Soekarno dan kawan-kawan mendirikan suatu partai politik dengan nama Persyarikatan Nasional Indonesia yang kemudian berganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia.
Tahun 1912 sebetulnya secara tidak langsung ini sudah dipergunakan, yaitu sewaktu dr. Tjipto Mangunkusumo, dr. E.F.E. Dauwes Dekker dan Suwardi Surjaningrat mendirikan parpol bernama Indische Partij. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa baru sejak lahirnya pergerakan nasional, nama Indonesia ini dipergunakan untuk mengganti sebutan Nederlandsch-Indie.
Segala usaha pada zaman sebelum pecahnya perang dunia II, untuk mengganti dalam perundang-undangan sebutanNederlandsch-Indie dengan Indonesia; dan Inboorling, Inlander, Inheemsche dengan Indonesia tetap mengalami kegagalan, dimana pihak koloni Belanda selalu mendasarkan keberatan-keberatannya atas dasar pertimbangan “Juridis.” Nama Indonesiers hanya boleh dipakai secara resmi dalam surat-menyurat saja (surat edaran 10 Oktober 1940). Sesudah UUD Belanda mengalami perubahan yang berlaku sejak 20 September 1948, barulah dalam UU sebutan Nederlandsch-Indie diganti menjadi Indonesia.
Selain nama Indonesia ada lagi 7 nama yang telah diberikan oleh bangsa asing kepada kepulauan Indonesia ini.
1. Hindia
Nama Hindia ini adalah buatan dari Herodotus, seorang ahli ilmu sejarah berkebangsaan Yunani (484-425 SM) yang dikenal sebagai bapak Ilmu Sejarah. Adapun nama Hindia ini baru digunakan untuk kepulauan ini, oleh Polomeus (100-178), seorang ahli ilmu bumi yang terkenal. Dan nama Hindia ini menjadi terkenal, sesudah Bangsa Portugis di bawah pimpinan : Vasco da Gama mendapati kepulauan ini dengan menyusur sungai Indus tahun 1948 M.
2. Nederlandsch Oost-Indie
Nama ini diberikan oleh orang-orang Belanda sesudah mereka berkuasa. Kemudian nama ini ditukar dengan “Nedelandsch Indie.” Seperti diketahui, Bangsa Belanda untuk pertama kalinya ke Indonesia pada tahun 1596 dibawah pimpinan Cornelis de Houtman.
3. Insulinde
Nama ini diberikan oleh E.D. Dekker (Multatuli) di dalam bukunya Max Havelar tahun 1860, kemudian nama ini dipopulerkan oleh Prof. P.J. Veth. Multatuli membuat nama baru ini karena ia jijik mendengar nama Nederlandsch Indie yang diberikan oleh Belanda. Adapun asal usul perkataan tersebut ialah berasal dari perkataan “Insulair,” “Insula,” dan “Indus.” Insula bahasa latin yang berarti pulau. Indus berarti Hindia, sedangkan Insulinde artinya ialah pulau Hindia.
4. Nusantara
Nama ini ditemukan dalam perpustakaan India kuno, yang menyebut negeri ini Nusantara. Adapun Nusantara atau Dwipantara artinya adalah pulau-pulau yang berada diantara benua-benua. Dalam kitab Negarakertagama disebutkan, bahwa nusantara ialah pulau-pulau di luar tanah Jawa. Sedangkan dalam sejarah Melayu dipakai nama NUSA TAMARA. Nama inipun sesungguhnya berasal dari perkataan yang diucapkan Nusantara.
5. The Malay Archipelago
Nama ini dibuat oleh Alfred Russel Wallace dalam tahun 1869, sesudah ia mengadakan perlawanan ke tanah air, dari tahun 1854-1862. Adapun “Malay”-artinya ialah Melayu, sedangkan “Archipelago” dari Bahasa Belanda atau Perancis ;“Archipel” yang berasal dari Bahasa Yunani; “Archipelagus” (dari asal kata Archi = memerintah; plagues = laut). Dengan demikian berarti menguasai laut, atau berarti kumpulan pulau-pulau Melayu.
6. L’Inde Insulair
Nama “L’Insulair atau ‘L’Archipel” adalah karya dari Jean Jacquues Elisee Recles (1830-1905) bersama saudaranya Mesime Racles. Nama ini tidak begitu dikenal dan tidak masyur, karena umumnya hanya orang Perancis sajalah yang mempergunakannya.
7. Hindia Timur
Nama ini adalah karya khas dari ogranisasi Muhammadiyah, yang digunakan di masa penjajahan dahulu untuk mengganti nama “East Indies”. Nama tersebut digunakan resmi oleh organisasi ini. Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di kota Yogyakarta.
Demikinlah sejarah singkat mengenai asal-usul nama Indonesia serta nama lainnya diberikan kepada tanah air kita yang cantik dan kita cintai ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar